Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk membuat tanaman lebih cepat tumbuh. Tanaman yang tumbuh dengan cepat bisa menghasilkan makanan atau memberi hadiah lebih cepat. Dengan merencanakan cara pemberian makanan bagi tanaman Anda dan jenis tanaman yang akan ditanam.
Tips/cara membuat tanaman cepat tumbuh dapat dilakukan dengan sangat mudah yaitu yang pertama dengan memperhatikan prosedur pemberian pupuk yang tepat kemudian mengetahui bagaimana faktor yang mendukung tanaman tumbuh cepat. Hampir semua orang di dunia ini suka dengan tanaman baik tanaman hias, tanaman buah, dan lain sebagainya. Di Indonesia sendiri jika diperhatikan, seluruh rumah pasti memiliki tanaman dan bahkan saat ini sudah banyak penggemar tanaman yang sering melakukan cocok tanam secara konvensional atau secara hidroponik.
Jika melihat tanaman tumbuh dengan subur kemudian berbunga dan berbuah tepat waktu tentunya menjadi kepuasan tersendiri bagi pemiliknya. Namun bagaimanakah dengan tanaman yang sulit tumbuh? Hal tersebut sering membuat kecewa terlebih jika tanaman mati begitu saja. Hal hal yang harus diperhatikan pada saat menanam ada banyak sekali dan pemeliharaan yang tepat adalah salah satu jawaban untuk membuat tanaman cepat tumbuh. Bagi anda yang sulit untuk membuat tanaman anda bertumbuh cepat maka anda dapat menyimak informasi berikut ini.
Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Tanaman Cepat Tumbuh
Berikut ini adalah faktor-faktor yang menentukan tumbuh tidaknya atau setidaknya cepat atau lambatnya tumbuh suatu tanaman.
Faktor Internal
- Gen, adalah substansi pembawa sifat dari induk yang diwariskan pada keturunannya. Gen ini dapat mempengaruhi ciri tanaman mulai dari rasa buah, warna bunga, tinggi tanaman, dan lain sebagainya. Tanaman yang mempunyai sifat paling unggul di dalam pertumbuhan serta perkembangannya, maka tanaman tersebut dapat tumbuh dengan cepat, berbuah tepat waktu, dan apabila di taman dalam media yang sangat subur dan sesuai dengan kondisinya maka tanaman tersebut akan tumbuh dengan buah yang lebat. Apabila media tanam yang digunakan tandus serta kondisi lingkungan yang kurang memungkinkan, maka tumbuh kembang tanaman akan menjadi kurang baik.
- Hormon, adalah zat yang memiliki fungsi untuk mengontrol sistem kerja pada tanaman. Meskipun kadar hormon hanya sedikit, namun rupanya hormon tersebut mampu memberikan pengaruh besar terhadap pertumbuhan tanaman.
Faktor Eksternal
- Nutrisi, Tanaman memerlukan nutrisi atau arti makanan yang biasa dikenal dengan istilah hara tanaman. Tetapi, nutrisi tanaman berbahan anorganik untuk menghasilkan energi dan pertumbuhan. Proses fotosintensis membutuhkan karbon dan bahan organik dibantu dengan cahaya matahari untuk metabolisme dan pertumbuhan. Inilah yang dinamakan hara tanaman.Hara tanaman berguna dalam pemenuhan siklus hidup tanaman. Nutrisi atau hara tanaman tidak dapat digantikan oleh unsur lain dan apabila tidak ada unsur hara tertentu di dalam tanah maka proses metabolisme akan terhambat atau berhenti.Apabila nutrisi tanaman mengalami kekurangan nutrisi atau hara maka akan menunjukkan gejala spesifik pada bagian tertentu atau yang biasa disebut dengan istilah gejala kahat. Gejala ini akan hilang jika kebutuhan nutrisi atau hara ditambahkan melalui daun dalam bentuk cairan.
- Suhu, adalah penunjang pertumbuhan dan juga perkembangan tanaman. Jika diperhatikan, tanaman padi yang penanamannya dilakukan pada musim kemarau atau dengan suhu serta udara yang tinggi maka panen akan lebih cepat jika dibanding dengan tanaman padi yang penanamannya dilakukan pada musim penghujan atau pada saat suhu serta udara yang rendah. Begitu juga dengan tanaman bunga mawar yang akan tumbuh subur dan berbunga dengan baik apabila ditanam di daerah sejuk seperti pegunungan dan tentunya bunga mawar ini dapat mati apabila ditanam pada daerah yang sangat panas seperti pantai. Hal tersebut bisa sedemikian rupa karena seluruh proses tumbuh kembang tanaman mulai dari fotosintesis, penyerapan air, penguapan, dan juga pernafasan tanaman sangat dipengaruhi oleh suhu.
- Cahaya, merupakan hal terpenting yang sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk melakukan proses fotosintesis dengan sempurna. Namun sisi negatif dari cahaya dapat membuat pertumbuhan tanaman menjadi terhambat karena cahaya juga dapat merusak keberadaan hormon auksin pada tanaman. Jika diperhatikan, tanaman kecambah akan lebih cepat tumbuh jika diletakkan di tempat gelap tanpa cahaya namun tanaman ini akan terlihat pucat dengan warna yang kuning dan nampak lemah akibat kekurangan cahaya. Jadi dapat disimpulkan bahwa peletakkan tanaman terhadap cahaya harus disesuaikan.
- Air dan kelembaban, adalah faktor penting yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang tanaman. Apabila tanaman kekurangan air maka pertumbuhannya dapat terhambat dan tanaman bisa menjadi layu bahkan mati. Kelembaban sangat penting untuk perpanjangan sel tanaman serta mempertahankan stabilitas dari bentuk sel tanaman tersebut.
- Tanah, adalah media tanam yang juga dapat mempengaruhi perkembangan tanaman. Kondisi tanah yang optimal yaitu memiliki kandungan nutrisi dan juga unsur hara yang cukup. Selain itu, kesuburan tanah juga ditentukan berdasarkan lingkungan mulai dari suhu, air, kandungan mineralnya dan lain sebagainya.
Tips Mempercepat Pertumbuhan Tanaman Dengan Menggunakan Beberapa Bahan Alami
1. Ampas Kopi
Ampas kopi mengandung nitrogen yang berfungsi membantu meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi konsentrasi logam berat di tanah. Ampas kopi juga dapat mengusir hama perusak tanaman seperti siput dan bekicot. Cara menggunakan bisa dengan cara ditaburkan disekitar tanaman atau dilarutkan kedalam air lalu disiram ke tanaman.
2. Cangkang Telur
Cangkang telur mengandung kalsium yang bermanfaat membantu tanaman membangun struktur sel yang kuat. Tanaman yang kekurangan kalsium akan cepat mengalami pembusukan. Cara penggunaanya adalah dengan mengeringkan cangkang telur kemudian hancurkan sampai halus seperti bubuk dan taburkan ke tanah secara merata disekitar tanaman.
3. Kulit Pisang
Kulit pisang kaya akan fosfor dan potasium yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Kulit pisang membantu memperkuat tanaman, memaksimalkan pertumbuhan, dan melindungi dari penyakit. Cara penggunaanya adalah dengan merajang kulit pisang kecil kecil dan ditaburkan ditanah sekitar tanaman
4. Air Cucian Beras
Tips yang selanjutnya yaitu dengan menggunakan air cucian beras. Cara ini cukup mudah sekali, jadi setiap kali anda mencuci beras sebaiknya tampung air cucian beras ke dalam wadah dan jangan dibuang namun disiramkan pada media tanaman anda. Cara ini dapat mempercepat pertumbuhan tanaman karena air cucian beras memiliki kandungan b1 yang dapat menjadi sumber energi untuk tanaman. Sehingga tanaman dapat beraktifitas serta mudah beradaptasi terhadap media dan juga lingkungan yang baru. Air cucian beras dapat langsung disiram ke tanah, apabila disiramkan pada daun tanaman maka akan ada noda putih yang tertinggal.
5. Kulit Bawang
Kulit bawang mengandung potasium, kalsium, zat besi, magnesium, dan tembaga. Kulit bisa membuat tanaman menjadi subur. Cara penggunaanya adalah merendam kulit bawang de dalam air sampai mengental dan berubah warna, lalu saring untuk mendapatkan airnya saja. Kemudian siram tanaman 3-4 kali dalam sebulan. Anda juga bisa menggunakan kulit bawang sebagai mulsa organik untuk menghambat pertumbuhan gulma tanaman.
6. Ampas Teh
Sisa daun teh dan teh kantong bisa dijadikan sebagai pupuk kompos untuk tanaman. Ampas daun teh ini menambahkan komponen nitrogen dan menyeimbangkan kadar karbon.Selain itu, menaburkan ampas teh dapat menjaga kelembapan tanah, meningkatkan kadar oksigen, menghambat gulma, dan mempertahankan struktur tanah.Selain bahan alami atau organik sebagai pupuk anda juga bisa memakai pupuk an-organik berikut beberapa macam macam pupuk an-organik
Beberapa Macam Pupuk An-Organik
1. Pupuk Tsp - 36
Tsp-36 adalah pupuk yang di dalamnya terdapat kandungan fosfor (P). Pupuk ini memiliki bentuk fisik seperti butiran dengan warna ke ab-abuan. Pupuk ini mudah larut dalam air namun tidak dapat menghisap air sehingga pupuk yang telah di larutkan ke dalam air dapat di simpan meski dalam waktu lama. Kandungan pupuk dengan unsur hara fosfor ini sebesar 36 %.
2. Pupuk KCL
Kcl adala pupuk yang mengandung kalium ( K2O) tertinggi, Minimum 60% dalam setiap kilogramnya. Berbentuk kristal homogen dengan warna dominan merah dan putih yang seimbang. berfungsi untuk meningkatkan hasil panen ( produksi) juga mutu dan kualitasnya. selain itu KCL merupakan hara multi guna yang bersifat mengoptimalkan serapan unsurhara lain dan membuat tanaman lebih tahan terhadap hama penggerek dan penyakit. oleh karena kebutuhan yang tinggi bagi tanaman tahunan perlu diupayakan pengunaan KCL seoptimal mungkin.
3. Pupuk Npk
Pupuk NPK adalah pupuk yang memilik kandungan tiga unsur hara makro, yaitu Nitrogen (N) Fosfor (P) dan Kalium (K). Selain unsur hara makro, beberapa produsen pupuk juga menambahkan unsur hara mikro seperti klorida, boron, besi, mangan, kalsium, magnesium, sulfur, tembaga, seng, dll untuk meramu sebuah formulasi yang disesuaikan dengan peruntukannya. Bentuk produk pupuk NPK yang beredar di pasaran pun cukup bervariasi. Pupuk NPK padat bisa berupa tablet, pelet, briket, granul serta bubuk, sedangkan pupuk NPK cair muncul dengan aneka tingkat kelarutan. Setiap jenis merk pupuk NPK memiliki komposisi kandungan yang berbeda-beda tergantung dari kebutuhan tanaman.
4. Pupuk Urea
Pupuk Urea adalah pupuk kimia mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih. Pupuk urea dengan rumus kimia NH2 CONH2 merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat yang kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100kg mengandung 46 Kg Nitrogen, Moisture 0,5%, Kadar Biuret 1%, ukuran 1-3,35MM 90% Min serta berbentuk Prill. Pupuk urea sangat bermanfaat bagi tanaman untuk proses pertumbuhan dan perkembangan. Manfaat lainnya antara lain pupuk urea membuat daun tanaman lebih hijau, rimbun, dan segar.
Itulah beberapa jenis pupuk an-organik yang dapat digunakan sebagai media penunjang pertumbuhan tanaman. Di dalam pemberian pupuk tidak dapat dilakukan secara sembarangan karena harus dilakukan sesuai dengan prosedur agar tanaman dapat tumbuh dengan subur dan cepat. Berikut ini adalah cara pemberian pupuk yang benar dan sesuai dengan prosedur.
Cara Memupuk Dengan Benar
1. Menyesuaikan Jenis Pupuk
Hal yang harus diutamakan yaitu menyesuaikan pupuk berdasarkan fase tumbuh kembang tanaman. Misal, pemberian pupuk yang mengandung unsur hara makro memang benar sangat dibutuhkan oleh tanaman setiap hari. Namun pemberian pupuk yang mengandung unsur nitrogen setiap hari dapat membuat tumbuh kembang tanaman menjadi lamban dan bahkan dari fase vegetatif tanaman enggan memasuki fase generatif. Dampak yang terjadi, tanaman akan menjadi lebih rimbun namun tidak kunjung berbunga sehingga kesempatan untuk berbuah juga tidak ada. Oleh sebab itu pada saat perubahan generatif terjadi, maka tanaman akan membutuhkan unsur hara fosfor yang dapat merangsang tumbuh kembangnya. Jadi tidak harus dipacu dengan unsur hara nitrogen saja. Silahkan klik disini untuk melihat jenis-jenis pupuk yang kami sediakan.
2. Posisi Peletakkan Pupuk
Cara pemupukan harus di terapkan dengan benar. Untuk pupuk akar dapat diberikan dengan cara dibenamkan pada seluruh media tanam. Anda dapat membuat lubang yang memanjang kemudian dengan posisi melingkari tanaman. Adapun jarak lubang yang digunakan kurang lebihnya sekitar 10 cm dengan ukuran kedalaman sekitar 7 – 10 cm. Kemudian pupuk dapat ditaburkan dan disiram lalu ditimbun kembali agar tidak terjadi penguapan. Cara ini dilakukan agar pupuk akar mudah menyerap dalam akar dan terhindar dari sinar matahari. Cara lainnya yaitu pupuk dapat dilarutkan dalam air kemudian baru disiramkan pada akar tanaman. Untuk pupuk daun dapat diberikan pada tanaman dengan cara melarutkan pupuk ke dalam air dan kemudian disemprotkan pada daun tanaman.
3. Waktu Yang Tepat
Proses pemupukan juga harus di lakukan dengan waktu yang tepat. Pemupukan sebaiknya di lakukan pada pagi hari sekitar pukul 10 pagi atau dapat juga dilakukan pada sore hari sekitar pukul 3 sore. Hal tersebut dikarenakan pada waktu pagi dan sore, terik matahari tidak begitu menyengat sehingga mencegah terjadinya penguapan pada pupuk tanaman. Namun jika tanaman diberi pupuk dengan jumlah yang banyak maka pemberian pupuk harus dilakukan lebih pagi lagi. Untuk pupuk daun juga sangat penting diberikan pada pagi dan juga sore hari karena pada waktu tersebut, stomata daun akan terbuka dan siap menerima nutrisi dari pupuk.
4. Dosis Pupuk
Hal yang harus di perhatikan pada proses pemupukan yaitu jumlah pupuk yang harus di berikan sesuai dengan dosisnya. Dalam pemberian pupuk, umur serta kondisi tanaman harus di perhatikan karena ketika terjadi ketidaksesuaian terhadap kebutuhan yang semestinya maka akan merugikan pertumbuhan tanaman. Apabila tanaman masih berusia muda dan berukuran kecil maka anda dapat memberikan dosis pupuk sebanyak 10 – 15 gram pada setiap tanaman. Apabila tanaman sudah berusia sedang maka dosis pupuk yang di berikan sebanyak 25 – 30 gram. Dan ketika tanaman sudah cukup dewasa maka pemupukan dapat di berikan dengan dosis 30 – 50 gram pada setiap tanaman. Dalam pemberian pupuk dapat di lakukan sejak tanaman berusia 2 bulan dan ketika usia tanaman sudah menginjak 4 – 6 bulan maka pupuk dapat di tambah dengan penggunaan pupuk organik.
Cara pemupukan yang benar berdasarkan waktu yang tepat dan cara yang benar kemudian dengan dosis yang sesuai pula maka pertumbuhan tanaman dapat berjalan dengan cepat dan menjadi tanaman yang tumbuh subur.
Demikian beberapa tips untuk membuat tanaman cepat tumbuh besar. Kami menyediakan beberapa macam pupuk dan perlengkapan berkebun lainnya, bisa anda lihat disini. Sekian dan terima kasih