Melon merupakan tanaman musiman yang termasuk kategori tanaman merambat. Tanaman ini termasuk tanaman yang mudah untuk dibudidayakan, dan peminatnya cukup banyak. Melon hidroponik bisa ditanam menggunakan sistem wick/sistem sumbu, atau Fertigasi System.
Satu kelebihan metode hidroponik adalah menanam tanpa harus menyiram, karena penyiraman dilakukan sekaligus dengan pemberian nutrisi. Tanaman melon membutuhkan sinar matahari minimal 6 jam dalam satu hari. pH ideal media tanam melon hidroponik antara 6.0 – 7.0 dengan kepekatan nutrisi hingga 2000 ppm. Hal hal yang perlu diperhatikan untuk membudidayakan tanaman melon secara hidroponik, anda harus benar-benar memperhatikan pembibitannya, lahan yang digunakan, dan cara merawatnya. Berikut cara tanam melon hidroponik.
Proses Semai Melon
- Siapkan alat dan bahan penyemaian seperti benih melon, media tanam (Rockwool, sekam bakar, tissue basah, cocopeat), tray semai, polybag, nutrisi, dll.
- Masukkan benih ke dalam air hangat selama beberapa menit. Benih yang bagus akan tenggelam ke dasar wadah dan benih yang mengambang merupakan benih yang tidak layak tanam.
- Jika benih sudah pecah dan berkecambah, letakkan di bawah sinar matahari langsung. Jemur selama kurang lebih 3-5 jam.
- Tanam benih melon yang sudah dijemur pada media tanam atau di tray semai, tunggu hingga tanaman tumbuh daun.
- Setelah memiliki 4-5 helai daun, pindahkan tanaman pada media hidroponik dan beri air yang sudah diberi nutrisi.
- Ketika tanaman sudah menginjak remaja, pindahkan tanaman pada media hidroponik dutch bucket, NFT atau wick sistem. Untuk sistem dutch bucket lebih jelasnya bisa lihat di youtube kami disini.
- Siapkan juga tiang atau lanjaran untuk media perambatan dan jangan lupa untuk mengikat tanaman melon pada lanjaran tersebut karena pertumbuhan terjadi terus menerus setiap hari. Penggunaan lanjaran ini berfungsi untuk menopang tanaman melon agar terlihat rapi dan tidak bertabrakan satu sama lain. Cara merambatkan tanman melon lebih jelasnya bisa anda lihat disini.
- Bunga jantan tanaman melon umumnya terletak di bagian batang. Adapun bunga betina terletak pada tunas yang tumbuh antara batang utama dan daun. Cara polinasi bisa anda lihat disini.
- Lakukan pruning atau pemotongan pada beberapa bagian tunas. Umumnya, tunas yang dipertahankan adalah antara tunas ke-7 dan ke-9 yang umumnya muncul antara daun ke-11 hingga daun ke-14. Cara pemangkasan bisa anda lihat disini.
- Bagi yang tidak menggunakan sistem greenhouse, tidak perlu mengawinkan bunga jantan dan bunga betina. Karena proses perkawinan dapat dilakukan oleh lebah.
- Semua tunas di bawah 7 dan di atas 9 dipangkas. Meskipun sudah dilakukan pemotongan secara rutin, tunas-tunas tersebut pasti akan muncul dan muncul lagi. Oleh karena itu, anda perlu mengecek tanaman melon anda setiap hari dan pangkas tunas-tunas yang muncul lagi. Pemangkasan tunas bertujuan agar pertumbuhan buah melon tidak terganggu.
- Saat buah melon sudah tumbuh sebesar telur, pangkas daun-daun yang tumbuh pada tunas, dan sisakan 2 helai saja.
- Lakukan toping saat sudah berbuah, dan sisa daun yang dipertahankan adalah 30 helai saja.
- Saat tanaman melon sudah berjaring dan berusia kurang lebih 50 hari atau 2 bulan, melon yang pertumbuhannya baik sudah siap untuk dipanen.
Nutrisi Melon Hidroponik
Pemberian nutrisi pada melon hidroponik dapat dilakukan sesuai fase pertumbuhan tanaman melon. Masing-masing fase memiliki takaran yang berbeda-beda dalam pemberian nutrisinya.
- Saat tanaman melon dipindahkan dalam media tanam hidroponik hingga berusia 1-2 minggu: nutrisi pemupukan yang diperlukan ± 1000 ppm menggunakan nutrisi varian sayuran daun.
- Setelah lebih dari 2 minggu: naikkan dosis pemupukan menjadi 1200 ppm, menggunakan nutrisi varian tanaman buah sampai panen
- Saat tanaman melon berbunga: nutrisi yang diperlukan ±1200 ppm.
- Saat tanaman melon berbuah: nutrisi yang diperlukan menjadi 1500 ppm.
- 1 minggu sebelum panen : nutrisi yang diperlukan diturunkan menjadi 1200 ppm hingga siap panen.